Keputusan Megawati Hangestri Pertiwi, atau yang akrab disapa Mega, untuk meninggalkan tim voli Korea, Jong Kanjang Red Spark, mengundang perhatian luas dan pujian. Dalam momen emosional saat pelepasan di bandara, pelatih Kohin mengungkapkan kesedihan yang mendalam, menyadari bahwa meski ada tawaran finansial yang menggiurkan, Mega memilih untuk kembali ke Indonesia demi merawat ibunya.
Mega, yang telah menorehkan prestasi gemilang di Korea selama dua tahun terakhir, berhasil menarik perhatian penggemar dengan performanya yang luar biasa. Ia menjadi salah satu penyerang terbaik di liga, mencetak lebih dari 800 poin dan membawa timnya ke final setelah 13 tahun penantian. Namun, di balik kesuksesan tersebut, Mega menunjukkan bahwa nilai keluarga jauh lebih penting. Dalam wawancaranya sebelum pulang, ia menegaskan bahwa karir bisa dilanjutkan di lain waktu, sementara keluarganya adalah prioritas utama.
Keputusan Mega mencerminkan nilai-nilai kuat yang dianut banyak orang Indonesia, di mana tanggung jawab terhadap orang tua sering kali diutamakan di atas ambisi pribadi. Dalam dunia olahraga yang sering kali didominasi oleh tekanan finansial, Mega mengingatkan kita akan pentingnya menjunjung tinggi hubungan keluarga.
Media Korea pun memberikan sorotan terhadap keputusan Mega ini. Beberapa outlet menulis bahwa ia memilih keluarganya di atas uang, dengan menolak untuk melanjutkan karirnya di Korea meskipun ada harapan dari tim dan manajernya. Mega, yang telah menjadi ikon bagi penggemar Indonesia, kini dikenang sebagai contoh nyata dari cinta dan tanggung jawab. Meskipun ia tidak akan bermain di Korea musim depan, warisannya tetap hidup melalui prestasi dan pengaruh positif yang ditinggalkannya, serta inspirasi bagi banyak orang untuk memprioritaskan keluarga di atas segalanya.